Pucat pasi hatiku
Merana meratapi kehidupanku
Yang kian malang tanpa Sebab yang pasti
Dan yang tak menenangkan hati
Harus kemana aku mengadu
Yang bersebelahan dengan aku menutup telinga
Yang jauh dari pandanganku tak mau tau dan
Tak peduli bagaimana cemasnya diriku
Tak berteriak kelu otakku mengadu
Yakini aku akan nasibku
Bagai manusia tak berilmu
Semburat mencuat pilu didadaku
Menahan sakit bagai terantuk batu
Termenung duduk, berdiri dihambat oleh sesuatu
Akan aku pastikan aku mengambil keputusan yang satu
Baik itu melangkahkan kakiku atau menghentikan helaian nafasku
No comments:
Post a Comment