tidak... aku tidak menangis, tidak... aku juga tidak berkaca-kaca
aku hanya menitikkan air mata kesedihan yang amat sangat dalam batinku
bukan dari dalam hatiku, bukan juga dalam emosi ragaku,
aku menitikkan airmata ini demi nama cinta...
cinta yang aku rasakan yang tak pernah sempurna dalam perjalanan hidupku
jangan....jangan lagi kau ukir cinta itu didalam hatiku
meskipun kau gunakan pena asmara untuk menggoresnya
coba kau rasakan, terima getarannya,
bukankah ledakannya masih membuat dinding hatimu hancur berkeping-keping
sekuat apa jiwa ini bisa menahan jika yang di dapat hanya reruntuhan airmata
semua ini nyata...buktinya kau pernah merasakan,menyimpannya,
mendekap hangat derita percintaan ini
sehingga tak akan pernah hilang dalam ingatan imajinasimu..
ini semua tidak semu...ini juga bukan hampa...
biarkan semua itu terjadi sehingga lengkap sudah apa yang dinamakan cinta sejati
bukan insan yang sempurna jika dalam cintamu tak pernah kau rasakan pahit dalam cerita cintamu
tidak...tidak perlu menyesal....mengapa harus kau sesali itu sudah terjadi
yang pahit biarlah menjadi pahit,yang menggores dan menyayat hati biarlah menjadi tanda,
tanda bahwa kau pernah menjalin cinta,
tarik panjang helaian nafasmu karena semua ini belum berakhir
ini semua baru permulaan karena tidak ada kata terahir dalam rasa cinta
untuk selanjutnya akan kau jumpai tidak hanya reruntuhan airmata
tapi juga bercak darah, cacian kata, hinaan hati, teriakan histeris dan kebohongan kesetiaan yang akan kau temui
semua itu harus terjadi demi kepuasan hati kita
karena meskipun kau menyangkal rasa cinta itu tapi
kita adalah insan yang di bentuk oleh hubungan karena rasa cinta.....
No comments:
Post a Comment